Role Model
- PENGELOLAAN AKSES PERIKANAN BERSAMA MASYARAKAT
- PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT
Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate (TNTBR) merupakan kawasan perairan yang berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan. Masyarakat yang berada didalam kawasan TNTBR sudah sejak lama menggantungkan hidup dari sumber daya perikanan yang ada di kawasan ini. PAAP merupakan istilah yang dikenalkan oleh NGO RARE Indonesia dan mitranya. Kemudian, oleh Balai TN Taka Bonerate konsep ini diadopsi dengan melibatkan tidak hanya kelompok masyarakat yang telah dibentuk oleh NGO RARE, namun juga Masyarakat Mitra POLHUT (MMP). Pada dasarnya PAAP yang saat ini dikembangkan berusaha menangkap aspirasi masyarakat yang seluas-luasnya, terutama terkait keinginan masyarakat akan adanya sebuah model pengelolaan yang tidak hanya mencapai kelestarian ekosistem terumbu karang yang ada di kawasan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada didalam kawasan TNTBR.
PAAP memiliki semangat untuk mewujudkan “karang lestari, ikan berlimpah, masyarakat sejahtera”. Untuk mewujudkan tujuan PAAP, pelibatan masyarakat dan stakeholder terkait sangat diperlukan. Kunci penting dari PAAP adalah terwujudnya kesadaran masyarakat yang bersedia melakukan aktivitas perikanan yang lestari. Oleh karena itu pada tingkat tapak, pembentukan organisasi/ lembaga lokal yang akan mengelola area PAAP menjadi penting. TNTBR telah memfasilitasi terbentuknya kelompok masyarakat di dua desa yaitu Desa Rajuni dan Desa Latondu yang kemudian akan menjadi cikal bakal terbentuknya organisasi/ lembaga tersebut. TNTBR juga memfasilitasi kelompok masyarakat di dua desa tersebut dalam menghimpun dukungan dari berbagai stakeholder terkait, mulai dari Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah hingga NGO’s. Hasilnya, dukungan Pemerintah Desa baik dalam aspek legal formal sampai pada alokasi dana desa untuk kegiatan pengamanan dan pengawasan area PAAP dari aktivitas illegal dan destructive fishing mulai didapatkan. Bahkan, dukungan dari NGO dalam bentuk peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dalam mengelola area PAAP juga terus berdatangan. Kedepannya model PAAP diharapkan benar-benar mampu mewujudkan kesejahteraan kepada masyarakat yang ada didalam kawasan TN Taka Bonerate.
Salah satu fungsi yang diselenggarakan oleh Taman Nasional Taka Bonerate (TNTBR) adalah pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan. Saat ini TNTBR dikelola dengan sistem berbasis resort (Resort Base Management/RBM), dimana potensi jasa lingkungan yang dimiliki oleh Taman Nasional Taka Bonerate antara lain berupa fenomena alam dan keindahan alam yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata dan rekreasi, pembangunan sarana dan prasarana pariwisata alam serta menunjang peran serta masyarakat secara aktif dalam pelayanan jasa pariwisata alam serta mendorong pengembangan ekonomi masyarakat juga daerah melalui pariwisata alam yang berkelanjutan. Model Pengembangan Destinasi Wisata Bahari dikembangkan dengan menjadikan masyarakat sebagai aktor, yang difasilitasi dengan pembentukan kelompok masyarakat Model Desa Konservasi (MDK) di dua desa yaitu Desa Rajuni dan Desa Jinato. Balai TNTBR juga telah menyiapkan desain ekowisata berbasis masyarakat yang dimulai dari penyiapan masyarakat sebagai bagian dari operator ekowisata hingga penyiapan dokumen-dokumen pengelolaan seperti protap layanan wisata serta SOP terkait penyediaan layanan wisata. Pengembangan role model ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar yang menginginkan wilayah Kepulauan Selayar menjadi destinasi wisata bahari utama di Provinsi Sulawesi Selatan.